Troubleshooting Jaringan "Standard Pengkabelan EIA 586"
Standard Pengkabelan EIA 586
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dalam kesempatan penulisan blog kali ini, saya akan mengupload atau
membahas tentang tugas sekolah saya lagi, yaitu tugas Mata Pelajaran
Troubleshooting Jaringan :)
Susunan
standar Pengkabelan EIA 586 berdasarkan warna kabel untuk straight dan
crossover
EIA/TIA
EIA
merupakan sinonim atau kepanjangan dari Electronic Industries Alliance dan TIA
merupakan sinonim atau kepanjangan dari Telecommunication Industry Association.
Maksud
dari arti EIA/TIA adalah merupakan standarisasi internasional stuktur kabel untuk
telekomunikasi. Kabel yang paling sering kita temui adalah jenis UTP, SFTP.
Banyak
yang menganggap EIA/TIA hanyalah standart untuk kabel jenis ethernet padahal
EIA/TIA lebih global untuk telekomunikasi termasuk transfer voice suara (PABX).
Standart Pengkabelan
- EIA/TIA-568A & EIA/TIA-568B merupakan standar internasional pengkabelan dengan jack RJ-45 dan kabel UTP/STP kategori 3, 5, dan 6 (4 twisted pair) yang digunakan dalam teknologi ethernet dan PABX. Dua standar (A & B) digunakan untuk crossover cable. Ujung satu dengan standar A, dan ujung lainnya dengan standar B.
- Urutan dengan standar EIA/TIA-568A (putih hijau, hijau, putih orange, biru, putih biru, orange, putih coklat, coklat) dan EIA/TIA-568B (putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat) biasa digunakan untuk interkoneksi antar hardware maupun antar jaringan. Penggunaan susunan yang lain diperbolehkan, namun harus memenuhi kriteria pada no. 3 dan seterusnya.
- Pin 1& 2, dalam ethernet digunakan sebagai Tx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
- Pin 3 & 6, dalam ethernet digunakan sebagai Rx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
- Pin 4 & 5 (dalam wikipedia disebut sebagai “the central two pins”) digunakan untuk membawa sinyal telepon (internet bukan hanya ethernet) atau sinyal suara dalam standar telekomunikasi. Bahkan RJ-11 bisa dimasukkan ke port RJ-45. Untuk keperluan ini, sudah seharusnya jadi 1 pair di tengah (biasanya biru – biru putih).
- Pin 7 & 8, biasanya digunakan untuk teknologi Power over Ethernet (PoE), yaitu untuk meningkatkan power pada perangkat VOIP, wireless LAN access point, webcam, ethernet hub, komputer, dan perangkat lain yang tidak memungkinkan untuk memberikan suplai power secara terpisah. Dalam hal ini tentunya pin 7& 8 harus merupakan 1 pair (biasanya putih coklat – coklat).
Susunan
Kabel EIA/TIA 568 A&B
EIA/TIA 568A
Susunan kabel dengan standart EIA/TIA 568A dimulai dengan kabel berwarna putih hijau, maka susunan kabel akan menjadi seperti berikut :
Susunan kabel dengan standart EIA/TIA 568A dimulai dengan kabel berwarna putih hijau, maka susunan kabel akan menjadi seperti berikut :
1. Putih Hijau
2. Hijau
3. Putih Orange
4. Biru
5. Putih Biru
6. Orange
7. Putih Coklat
8. Coklat
2. Hijau
3. Putih Orange
4. Biru
5. Putih Biru
6. Orange
7. Putih Coklat
8. Coklat
EIA/TIA 568B
Susunan kabel dengan standart EIA/TIA 568A dimulai dengan kabel berwarna putih hijau, maka susunan kabel akan menjadi seperti berikut :
1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat Kabel Cross & Straight
Maka
ujung dengan dan ujung belakang sama - sama memiliki susunan pin EIA/TIA 568B.
Kemudian untuk kabel cross, sesuai namanya artinya susunan pin berlawanan, atau
berseberangan.
Kabel
straight dan cross memang sama - sama menghubungkan device ke device lain dalam
jaringan komputer, namun device yang bisa dihubungkan dengan masing - masing
jenis kabel ini berbeda.
Berikut tabel device yang akan dihubungkan dan kabel yang dibutuhkan
:
Hub
|
Switch
|
Router
|
Workstation
|
|
Hub
|
Crossover
|
Crossover
|
Staight
|
Staight
|
Switch
|
Crossover
|
Crossover
|
Staight
|
Staight
|
Router
|
Staright
|
Staight
|
Crossover
|
Crossover
|
Workstation
|
Satright
|
Staight
|
Crossover
|
Crossover
|
Pemasangan kabel UTP ke RJ 45
- Kabel UTP/STP, tentukan berapa panjang kabel, dan berapa jumlah kabel yang dibutuhkan. Kualitas kabel juga berbeda pada tiap merk.
- RJ45, yang nanti akan digunakan sebagai konektor kabel.
- Crimping Tool, untuk melakukan pemasangan konekstor RJ45 ke kabel UTP/STP, biasanya disebut crimping.
- LAN Tester, ketika proses pembuatan kabel jaringan sudah selesai, hal terakhir yang perlu dilakukan adalah testing. LAN tester ini digunakan untuk melakukan testing terhadap kabel jaringan. Indikasi apakah kabel berfungsi dengan normal bisa dari nyala lampu LED.
- Kupas bagian ujung kabel UTP,
kira-kira 2 cm, lalu buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai
standar TIA/EIA 568B.
- Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel.
- Kemudian, masukan kabel yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan pastikan semua kabel posisinya sudah benar.
- Pastikan ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan benar, selubung kabel (warna putih) juga ikut sedikit masuk kedalam konektor.
- Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin (kuningan) pada konektor RJ-45 sudah “mengigit” tiap-tiap kabel. Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang lain.
- Langkah terakhir adalah menge-cek kabel yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan LAN tester, caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor RJ-45) ke masing2 port yang tersedia pada LAN tester, nyalakan dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai dengan urutan kabel yang kita buat.
Itulah yang dapat saya jelaskan tentang troubleshooting jaringan materi Standard Pengkabelan EIA 586, semoga materi yang saya jelaskan dapat dimengerti dan terimakasih sudah mengunjungi blog ini :)
Komentar
Posting Komentar